Aku tak mengerti bagaimana rasa ini tumbuh
melebihi batas yang aku tau, namamu selalu kuselipkan dalam doa setiap sujudku,
wajahmu selalu kuselipkan dalam mimpi indahku. Tuhan apa ini namanya? Kita baru
saja berkenalan selama 20 hari namun rasa ini tumbuh begitu saja. Maaf bila aku
selalu memikirkanmu walaupun aku tak menjamin kamu akan memikirkan diriku juga,
aku tak pernah meminta diberi Tuhan rasa untukmu.
Andai, aku selalu ada dalam setiap doa dan
mimpimu namun aku sepertinya tak boleh banyak berkhayal karena disini kenyataan
bukan seperti dongeng belaka. Aku selalu berharap kamu dapat melihatku dan
mulai peka terhadap semua ini. Aku tak mengerti bagaimana aku bisa jatuh cinta
kepada kamu, seorang laki-laki yang gak easy going, kamu terlalu cuek dengan
semua rasaku ini. Tapi karena sikap cuek dan gak pernah peka itu yang buatku
selalu bermimpi tentang kita. Apa? Kita? Sepertinya aku terlalu berharap, tapi
maaf bukan aku yang meminta. Rasa ini datang begitu saja dan sangat cepat.